Terima kasih atas
waktu yang kau berikan selama ini, perhatian yang tulus kau berikan kepada
saya, sungguh saya mengucapkan sangat berterima kasih.
Tak akan pernah
aku lupakan semua kebaikan yang kau berikan kepada ku, dan hal yang paling
penting yang tak akan pernah aku lupakan, karena kau lah yang pertama membuat
aku bahagia, sedih, selalu merasa rindu, selalu mengingatmu, dan kamu yang
pertama membuat aku benar-benar tahu apa yang sering orang katakan cinta, apa
itu rasa mencintai yang selama ini aku Cuma bisa mendengarnya saja.
Maafkan aku yang
tak pernah puas dengan hal ini, seharusnya aku udah cukup senang kau mau
menjadi temannku, tapi ternyata aku meminta lebih darimu, sungguh bodoh aku
ini.. :’(
Jika kau
berkenaan, maafkan lah aku yang membuat masalah kamu bertambah, padahal aku
tahu bahwa kau lagi banyak masalah, tapi tetap aja aku melakukan hal bodoh ini.
Pada awalnya tak
ada niat aku untuk melakukan hal ini, tapi berjalan iringnya waktu dan
komunikasi yang kita lakukan, rasa itu timbul dengan sendirinya, saya pun
binggung mengapa rasa itu muncul, aku tak berani untuk mengungkapkan rasa ini,
karena ku tahu kamu masih bersama nya, sampai akhirnya ku tahu bahwa kau tak
lagi dengan dia, maka rasa ini semakin bergejolak. Aku tak tahu bagaimana cara
aku untuk menyampaikannya langsung kepada mu, yang ku lakukan hanya membuat
membuat status di FB dengan harapan kamu baca dan kamu tahu bahwa orang yang ku
sebut-sebut di FB tersebut adalah kamu. Aku tak tau, apakah kamu tau bahwa
orang itu adalah kamu, atau kamu pura-pura tidak tau ??
Entah lah, yang
akhirnya kamu pun tahu bahwa itu adalah kamu yang setiap hari aku sebutkan
dalam status fbku, walaupun dengan cara yang tak indah kau tahu itu.
Lama tak
berkomunikasi sejak itu, setelah aku kirim sms permintaan maaf ku atas kejadian
tersebut. aku tak berani untuk memulai mengirim sms ke kamu seperti yang sering
aku lakukan dulu, aku takut kamu marah. Kelang berapa hari, rupanya kamu
yang mengirim sms kepada saya, hmmm,,
betapa senangnya ternyata kamu ngak marah kepadaku.
Sejak kejadian
itu, komunikasi yang terjalin semakin berkurang, aku sudah malu untuk memulai
sms dengan mu, dan kamu pun tak pernah sms aku lagi, sekedar untu bertanya “lagi apa ?? sudah makan ?? “ pun ngak sampai
di HP ku.
Kamu ngak tau,
bagaimana harapan saya tiap hari, saya berharap bahwa setiap sms yang masuk
adalah sms dari mu, ternyata itu hanya harapan kosong yang membuatku semakin
kecewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar