Sabtu, 08 Desember 2012

One and Only


Terima kasih atas waktu yang kau berikan selama ini, perhatian yang tulus kau berikan kepada saya, sungguh saya mengucapkan sangat berterima kasih.

Tak akan pernah aku lupakan semua kebaikan yang kau berikan kepada ku, dan hal yang paling penting yang tak akan pernah aku lupakan, karena kau lah yang pertama membuat aku bahagia, sedih, selalu merasa rindu, selalu mengingatmu, dan kamu yang pertama membuat aku benar-benar tahu apa yang sering orang katakan cinta, apa itu rasa mencintai yang selama ini aku Cuma bisa mendengarnya saja.

Maafkan aku yang tak pernah puas dengan hal ini, seharusnya aku udah cukup senang kau mau menjadi temannku, tapi ternyata aku meminta lebih darimu, sungguh bodoh aku ini.. :’(
Jika kau berkenaan, maafkan lah aku yang membuat masalah kamu bertambah, padahal aku tahu bahwa kau lagi banyak masalah, tapi tetap aja aku melakukan hal bodoh ini.

Pada awalnya tak ada niat aku untuk melakukan hal ini, tapi berjalan iringnya waktu dan komunikasi yang kita lakukan, rasa itu timbul dengan sendirinya, saya pun binggung mengapa rasa itu muncul, aku tak berani untuk mengungkapkan rasa ini, karena ku tahu kamu masih bersama nya, sampai akhirnya ku tahu bahwa kau tak lagi dengan dia, maka rasa ini semakin bergejolak. Aku tak tahu bagaimana cara aku untuk menyampaikannya langsung kepada mu, yang ku lakukan hanya membuat membuat status di FB dengan harapan kamu baca dan kamu tahu bahwa orang yang ku sebut-sebut di FB tersebut adalah kamu. Aku tak tau, apakah kamu tau bahwa orang itu adalah kamu, atau kamu pura-pura tidak tau ??

Entah lah, yang akhirnya kamu pun tahu bahwa itu adalah kamu yang setiap hari aku sebutkan dalam status fbku, walaupun dengan cara yang tak indah kau tahu itu.
Lama tak berkomunikasi sejak itu, setelah aku kirim sms permintaan maaf ku atas kejadian tersebut. aku tak berani untuk memulai mengirim sms ke kamu seperti yang sering aku lakukan dulu, aku takut kamu marah. Kelang berapa hari, rupanya kamu yang  mengirim sms kepada saya, hmmm,, betapa senangnya ternyata kamu ngak marah kepadaku.
Sejak kejadian itu, komunikasi yang terjalin semakin berkurang, aku sudah malu untuk memulai sms dengan mu, dan kamu pun tak pernah sms aku lagi, sekedar untu bertanya  “lagi apa ?? sudah makan ?? “ pun ngak sampai di HP ku.

Kamu ngak tau, bagaimana harapan saya tiap hari, saya berharap bahwa setiap sms yang masuk adalah sms dari mu, ternyata itu hanya harapan kosong yang membuatku semakin kecewa.

Jumat, 07 Desember 2012

Coretan Tangan


Kehidupan ini akan lebih baik, jika kita berusaha untuk membuatnya lebih baik.
Jika Anda ingin hidup anda lebih buruk dari sebelumnya, atau hanya berjalan ditempat, sangat mudah bagi Anda untuk melakukannya.

Tanyakan pada dirimu ?? mau dibawa kemana kehidupanmu ??

Menjalani hidup dengan perasaan tak tentu arah, uring-uring, dan “galau” yang seperti dikatakan remaja zaman sekarang sungguh tidaklah enak, sangat menyiksa perasaan ini. Setiap hari kamu harus berurusan dengan hal-hal yang membuatmu untuk merasa bodoh, membuatmu malas melakukan apapun, membuat aktivitas kehidupanmu terganggu, apakah kamu mau hidup seperti ini terus ??

Lihat orang disekitarmu, mengapa mereka mampu untuk menyelesaikan masalahnya dengan baik, atau mungkin mereka sama saja, terlihat senang-senang saja, tapi didalamnya sungguh tersiksa, inilah yang dimanakan kehidupan.

Kamu jangan merasa bahwa kamu tidak bisa berbuat apa-apa lagi, kamu bisa melakukan hal-hal seperti dulu kala lagi, semangat yang tiada hentinya untuk belajar, bekerja, dan berusaha. Ingatlah wahai teman, ada Allah SWT yang melihat setiap tingkahmu di dunia ini. Mintalah kepada-Nya agar kehidupanmu lebih baik lagi, tentunya dengan usaha keras darimu juga, doa tanpa disertai dengan uasaha, hanya akan sia-sia saja. Allah SWT sangat suka kepada orang yang berusaha untuk yang terbaik.

Jika kamu merasa bahwa hidup kamu hanya sendiri, TIDAK, itu tidak benar. Kamu masih punya saudara yang bisa kamu jadikan untuk berbagi, teman-teman yang selalu mendukungmu, dan Allah SWT yang akan setia mendengar keluh kesahmu. Memang ada kalanya dalam kehidupan ini kamu ingin sendiri, itu wajar, manusia bukan hanya sebagai mahluk sosial, tapi didalam kehidupan yang membutuhkan orang lain, kamu juga sebagai mahluk individual yang membutuhkan waktu untuk sendiri, merenungkan semua yang telah kamu lakukan.

Adakalanya jika kamu merasa teman tidak mampu untuk menjadi untuk tempat berbagi, pendamlah rasa itu sendiri, keluarkan dengan cara kamu sendiri. Kamu dapat melukiskannya diatas kertas putih dengan kata-kata indahmu.

Selalu ingat keluarga mu yang jauh disana, mereka telah berusaha keras agar kamu bisa sampai ketitik sekarang ini, ingat semua usaha mereka agar kamu sadar betapa besarnya dukungan mereka terhadapmu. Ayah mu yang kerja banting tulang tiap hari, berpanas-panasan, kehujanan, sakit, dan hingga akhirnya meninggalkan mu untuk selamanya, ingat jasanya dalam hidupmu, jika kamu ingat itu terus, yakinlah kehidupanmu akan terus termotivasi untuk lebih baik dan lebih baik lagi. Ingat ibu mu yang bukan hanya menjadi ibu rumah tangga biasa, ia rela mengorbankan waktunya untuk ikut bekerja apa saja yang halal agar kehidupan keluarga mu lebih baik lagi. Tidaklah pernah terlintas di pikiranmu bagaimana susahnya hidup mereka. Hari tuanya bukan dinikmati nya dengan beristirahat, tapi malah sebaliknya, kerja keras yang tak berkesudahan. Ditambah lagi dengan Abang-Abangmu, Kakak-Kakakmu, dan bahkan adikmu mengorban begitu banyak waktu, materi, tenaga, dan pikiran hanya untukmu. Ingat jasa mereka yang dari sejak kamu kecil sampai sudah dewasa seperti sekarang. Kembali bertanya pada diri sendiri, apakah masih ada keraguan didalam dirimu akan kasih sayang mereka ?? apakah pengorbanan mereka akan kamu anggap lalu saja ?? apakah kamu tidak akan membalas semua jasa mereka ?? dirimu sendirilah yang hanya bisa menjawabnya.

Teman-teman yang selalu mendukungmu, tak henti-hentinya memberikan semangat kepadamu, motivasi kepadamu, rela berkorban untukmu. Ingat wahai teman akan jasa-jasa mereka. Jika memang kamu ada berselisih paham dengan mereka, maka itu tidak lain adalah tanda kasih sayangnya kepadamu, dia ingin kamu untuk menjadi lebih baik lagi. Tidak semua bentuk kasih kasih sayang diungkapkan dengan cara yang indah. Mereka selalu bersedia mendengar keluh kesahmu, tapi apakah balasan yang kamu berikan ke dia sampai saat ini, apa !! coba katakan apa yang telah kamu berikan kepada mereka ?? kamu hanya memberikan kekecewaan yang tak berkesudahan kepada mereka.

Disaat kamu telah beranjak dewasa, dan mulai mengenal yang namanya cinta, apakah yang akan kamu lakukan ?? apakah kamu akan melupakan semuanya tentang keluargamu, tentang teman-temanmu, dan kamu hanya terfokus pada permasalahan percintaanmu saja. Sungguh ironis dirimu, ego mu sungguh tinggi, kamu tak ingin kan dianggap sebagai kacang lupa dengan kulitnya ??

Pengalaman menyayangi orang yang belum pernah kamu lihat wujud nyatanya, menyayangi orang yang jauh keberadaannya, dan menyanyangi orang yang pasti sudah kamu tahu bahwa kamu tidak akan pernah bersatu dengan dia, sadarkah kamu itu !!!

Betapa bodohnya dirimu mau dikuasai oleh perasaan seperti itu. Apakah mungkin semua ini disebabkan karena ini pengalaman pertamamu dalam mengenal cinta ?? atau karena kepolosanmu dalam hal ini, jadi kamu menelanmya dengan mentah-mentah ??

Sadarkan dirimu, Tanya pada dirimu apakah dia yang kamu selalu rindukan itu ada perasaan yang sama juga padamu ?? kamu sepertinya terlalu berharap akan dirinya, tidakkah kau takut akan terjatuh ketempat yang paling menyakitkan nantinya jika cintamu tak berbalas ??

Hentikan semua kebodohan yang kamu lakukan sekarang ini, kamu sudah tahu bagaimana perasaannya kepadamu. Dan sekarang yang harus kamu lakukan adalah terus jalani hidup ini dengan lebih baik lagi. Hentikan semua pemikiran bodohmu itu !!!




Kamis, 29 November 2012

Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2012


Hari AIDS Sedunia 

Hari AIDS Sedunia (HAS) yang diperingati setiap tahunnya tanggal 1 Desember 2012 bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah HIV diseluruh dunia juga diseluruh dunia. Juga mengurangi stigma atau cap buruk dan pandangan keliru tentang HIV dan AIDS, sebab AIDS bukanlah penyakit yang hanya menimpa segolongan masyarakat tertentu saja, melainkan merupakan sebuah penyakit masyarakat. 

Tema HAS umum antara tahun 2011 – 2015 adalah “Getting to on 2015: Zero New HIV Infection, Zero Discrimination”. Zero AIDS – related death”. Artinya : tahun 2015 diharapkan tidak ada lagi infeksi baru HIV, tidak ada lagi diskriminasi seputar HIV dan AIDS dan tidak ada lagi kematian akibat AIDS, di Indonesia peringatan HAS 2012 dilaksanakan dengan mengangkat tema besar “LindungiPerempuan dan Anak dari HIV dan AIDS” 

Tema ini dipilih karena data menunjukkan bahwa risiko penularan HIV tidak hanya terbatas pada populasi berisiko tinggi, seperti pekerja seks dan pengguna narkotik jarum suntik, namun juga pasangan atau istri bahkan anaknya, hasil proyeksi tahun 2010 – 2014 menunjukkan peningkatan jumlah ODHA (Orang Dengan HIV dan AIDS) pada kelompok perempuan, yaitu dari 19 % ditahun 2008 yang mungkin akan meningkat menjadi 28% tahun 2014.

Sumber : http://yayasan-kelima.blogspot.com/2012/11/peringatan-hari-aids-sedunia-2012.html

berikut ini adalah Buku Pedoman HAS 2012, silakan download Disini

Rabu, 07 November 2012

Panduan Mengunggah PKM 2012

teman-teman yang mau tau cara menggungah PKM 2012, bisa klik In Here untuk mendownloadnya..

semoga sukses.. :)


Sabtu, 27 Oktober 2012

Judika - Ketulusan

Lebih dari cinta yang pernah kuberi
Lebih dari rindu yang pernah kurasa
Masih banyak waktu yang kan kujalani
Masih banyak rahasia kehidupan tuk kita

Aku akan selalu mencintaimu
Sampai aku tinggalkan dunia ini
Ketulusanku tak akan berubah
Walau kita tak mungkin untuk bersatu

Maafkan ku harus meninggalkanmu
Maafkan bila hatimu terluka
Tetapi hatiku hanya milikmu
Karena kaulah yang terbaik untuk diriku

lebay memang jika saya pikir lirik diatas, namum hal itu tak berlaku lagi bagi saya untuk sekrang,,
saya dapat berkata bahwa lirik itu lebay waktu dulu, waktu tak pernah merasakan perasaan seperti ini. entah apa yang terjadi dengan saya sekarang, hal baru dan aneh mungkin bagi saya. 

mungkin ini yang dinamakan dengan cinta, jatuh cinta..

aahhhhhhrrrgggg,,,
saya tak mau bicarakan cinta-cinta..
tapi apalah daya, memang itu yang saya rasakan sekarang..
ini cinta yang salah, cinta yang tak tepat datangnya dan tak tepat objeknya..


saya takut menjadi seorang pecundang cinta yang tak berani mengakui perasaan ini,

untuk kamu yang disana, yang telah mencuri hati ini, tetap tegar menjalani hidup ini, hari ini boleh kita hidup penuh dengan masalah, dan katakan untuk hari depan, "wahai masalah, kamu boleh datang kepada ku, tapi tak akan membuat saya untuk menghindari mu, akan saya hilangkan kau dari kehidupanku.."

Rabu, 26 September 2012

Crazier


...
You lift my feet off the ground,
Spin me around,
You make me crazier, crazier
Feels like I'm falling,
And I'm lost in your eyes,
You make me crazier, crazier, crazier

...


Gilllaaaa....

itulah makna lagu yang dinyanyikan oleh Taylor Swift, lagu yang mencerminkan perasaan hati saya saat ini. saya sudah berjanji untuk tidak mengungkapkan apa yang saya rasakan sekarang pada status-staus FB, apa lagi sama orang yang membuat saya menjadi gila karenanya. banyak orang yang berkomentar di FB jika saya telah banyak berubah, dan saya pun tak menyangkal itu, toh memang ternyata saya ada perubahan. 

mengapa mereka banyak berkomentar seperti itu ??
saya memang orang yang sedikit tetutup akan hal percintaan, dan saya pun tak pernah berpikir kearah sana selama ini, yang menjadi fokus saya adalah bagaimana saya dapat menjalani hidup ini untuk membahagiakan orang yang menyayangi saya selama ini...:(
dan mereka semua tak menyangka kalau saya membuat status yang berhubungan dengan yang namanya "cinta". memang di status saya tak ada langsung saya mengatakan itu cinta, tapi semua yang saya tulis telah menggambarkan itu semua.  
awalnya saya tak percaya crazy because Love..
tapi apa yang saya rasakan sekarang mungkin telah memusnahkan anggapan bodoh ini, 
saya sudah berusaha untuk tidak selalu memikirkannya, tapi toh ternyata usaha saya hanya sia-sia saja. perasaan akan selalu mengingatnya terus menghantui ku. 
terkadang saya iri melihat teman yang sudah punya pacar, mereka mampu untuk saling mengingatkan, saling berbagi, dan banyak hal positif lainnya yang bisa dilakukan. saya tidak melarang orang untuk berpacaran, tapi pacaran yang saya harapkan adalah pacaran sehat,,:)


aaarrrrgggghhhhh...
blok ini yang akan mendengar semua curahan hati saya selama saya merasa menjadi orang yang "asing' dalam dunia seperti ini. saya tak mau teman-teman menggangapku telah berubah karena telah memikirkan cinta, saya ingin mereka tau saya adalah Hendri yang bodoh tentang percintaan, yang jika orang berbicara cinta hanya mampu menganga mendengarkan orang bercerita..


mengapa kamu selalu berada dalam pikiran saya..
apakah kamu tahu bahwa saya selalu memikirkanmu..
apakah kamu menyadari bahwa saya selalu ingin tau apa yang sedang kamu lakukan sekarang..
apakah kamu sadar bahwa setiap waktu aku selalu menunggu sms dari mu, setiap sms yang masuk saya berharap itulah sms kamu..:(
apakah kamu tau bahwa akau setiap buka FB selalu membuka FB kamu,,
apakah kamu sadar bahwa saya ingin selalu kau kabari walaupun saya tau itu tak mungkin..

engkau yang jauh berada disana, sadarkah dirimu bahwa saya ingin berjumpa denganmu..
engkau yang berada disana, sadarkah bahwa saya mencintaimu...
saya yang menjadi pecundang ini entah kapan akan mempunyai keberanian untuk mengatakan ini semua kepadamu !!




sadarkah engkau bahwa aku disini menunggu mu..

Selasa, 25 September 2012

Teknik Identifikasi Masalah dalam Penelitian


Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey, dsb). Skripsi untuk level S1 seharusnya didesain untuk memecahkan masalah yang lebih riil dan sifatnya applied. Mahasiswa cukup fokus ke masalah yang ada di sekitarnya. Kalau jurusan kita di computing, kita lakukan saja observasi di lingkungan kita. Misalnya universitas, dosen, dan mahasiswa itu punya masalah apa yang kira-kira bisa kita pecahkan dengan teknologi informasi dan aplikasinya. Intinya kita harus kejar terus masalah penelitian ini, dan jangan lupa bahwa masalah yang kita identifikasi tersebut benar-benar menjadi masalah yang harus dipecahkan, bukan masalah yang kita ada-adakan. Masih agak bingung? Ok saya coba jelaskan secara detail dan pelan-pelan bagaimana proses identifikasi masalah ini.

Masalah penelitian bisa didefinisikan sebagai pernyataan yang mempermasalahkan suatu variabel atau hubungan antara variabel pada suatu fenomena. Sedangkan variabel itu sendiri dapat didefinisikan sebagai pembeda antara sesuatu dengan yang lain. Ketika kita mengambil topik penelitian untuk membedakan raut muka mahasiswa yang lagi bokek dan mahasiswa yang lagi banyak uang, kita punya variabel "raut muka” dan variabel "keadaan keuangan”. Nah kita ingin tahu hubungan dua variabel ini, jadilah itu sebuah masalah penelitian ;)

Lha terus sumber masalahnya dari mana datangnya? Sumber masalah penelitian bisa muncul dari tiga hal (Ranjit Kumar, 1996):
  1. Masalah Yang Ada di Manusianya Sendiri (People and Problem)
    Kita harus hati-hati supaya tidak terjebak ke masalah di sekitar manusia yang bukan penelitian. Tapi juga jangan "saklek”, karena masalah manusia yang tadinya bukan masalah penelitian bisa kita "goyang sedikit" menjadi masalah penelitian. Contoh, mahasiswa punya masalah pokok yaitu "kekurangan uang". Ini bisa kita "konversi" menjadi masalah penelitian misalnya menjadi :
    • Mendeteksi raut muka mahasiswa bokek dengan face recognition system
    • Model bisnis di Internet dengan modal kecil untuk mahasiswa

  2. Masalah di Cara, Teknik dan Struktur Kerja (Program)
    Teknik dan struktur kerja yang bermasalah tentu juga bisa menjadi masalah penelitian. Contoh, dosen-dosen saking sibuknya ternyata kesulitan menemukan satu waktu yang pas untuk meeting bulanan di universitas. Nah ini jadi masalah penelitian, approachnya nanti kita bisa kembangkan satu aplikasi scheduling dengan sedikit sistem pakar didalamnya yang secara otomatis memberikan beberapa alternatif waktu meeting yang pas untuk semua. Masalah lain misalnya, sistem informasi manajemen di universitas kita ada masalah. Nggak bisa online bekerjanya dan nggak sesuai dengan business process sebenarnya yang dilakukan oleh para staff dalam mengelola administrasi sekolah. Nah software dan sistem ini kita perbaiki supaya sesuai dengan yang dibutuhkan. Sistem parkir di Mal yang tidak bisa mendeteksi mana area parkir yang kosong, bisa jadi masalah penelitian yang menarik juga.

  3. Fenomena yang Terjadi (Phenomenon)
    Fenomena yang ada di sekitar kita juga bisa menjadi masalah penelitian yang menarik. Contoh, fenomena bahwa situs portal yang dikembangkan di perusahaan-perusahaan ternyata sepi pengunjung. Nah ini adalah sebuah fenomena, untuk meningkatkan traffic, misalnya bisa dengan memainkan bebrapa teknik supaya search engine mau menengok situs kita, ini sering disebut dengan Search Engine Optimization. Nah dari sini kita sudah dapat judul: "Mengembangkan situs portal traffic tinggi dengan teknik Search Engine Optimization (SEO)”. Fenomena lain lagi, proses pendeteksian golongan darah untuk skala besar (massal) misalnya untuk seluruh mahasiswa universitas yang mencapai 5000 orang ternyata memakan waktu yang sangat lama. Ini sebuah fenomena, kita beri solusi dengan software sistem yang menggunakan beberapa teknik artificial intelligence yang memungkinkan pendeteksian golongan darah ini. Sehingga 5000 orang bisa kita proses dalam beberapa jam misalnya.


Supaya masalah penelitian yang kita pilih benar-benar tepat, biasanya masalah perlu dievaluasi. Evaluasi masalah penelitian biasanya berdasarkan beberapa parameter dibawah (Ronny Kountur, 2007) (Moh. Nazir, 2003):
  1. Menarik.
    Masalah yang menarik membuat kita termotivasi untuk melakukan penelitian dengan serius.

  2. Bermanfaat.
    Penelitian harus membawa manfaat baik untuk ilmu pengetahuan maupun peningkatan kesejahteraan dan kualitas kehidupan manusia. Penelitian juga diharapakan membawa manfaat bagi masyarakat dalam skala besar (secara nasional maupun internasional), maupun secara khusus di komunitas kita (kampus, sekolah, kelurahan, dsb). Hindari penelitian yang tidak membawa manfaat kepada masyarakat.

  3. Hal Yang Baru.
    Ini hal yang cukup penting dalam penelitian, bahwa penelitian yang kita lakukan adalah hal baru, solusi yang kita berikan adalah solusi baru yang apabila kita komparasi dengan solusi lain, bisa dikatakan lebih efektif, murah, cepat, dsb. Bisa juga kebaruan ini diwujudkan dengan perbaikan dari sistem dan mekanisme kerja yang sudah ada. Hindari redundant research, meneliti hal yang sama persis dengan yang dilakukan oleh orang lain. Ya ini namanya nyontek alias plagiasi skripsi.

  4. Dapat Diuji (Diukur).
    Ini biasanya hal yang terlupakan, supaya proses penelitian kita sempurna, masalah penelitian beserta variabel-variablenya harus merupakan sesuatu yang bisa diuji dan diukur secara empiris. Kalau kita melakukan penelitian korelasi, nah korelasi antara beberapa variabel yang kita teliti juga harus diuji secara ilmiah dengan beberapa parameter.

  5. Dapat Dilaksanakan.
    Nah ini juga faktor penting. Masalah yang bagus berkualitas, jadi lucu dan naif kalau akhirnya secara teknik penelitian tidak bisa dilakukan. Dapat dilakukan ini berkaitan erat dengan keahlian, ketersediaan data, kecukupan waktu dan dana. Hindari research impossible ;)

  6. Merupakan Masalah Yang Penting.
    Ini agak sulit mengukurnya, tapi paling tidak ada gambaran di kita bahwa jangan sampai melakukan penelitian terhadap suatu masalah yang tidak penting.

  7. Tidak Melanggar Etika.
    Yang terakhir adalah masalah etika. Penelitian harus dilakukan dengan kejujuran metodologi, prosedur harus dijelaskan kepada obyek penelitian, tidak melanggar privacy, publikasi harus dengan persetujuan obyek penelitian, tidak boleh melakukan penipuan dalam pengambilan data maupun pengolahan data.


Bagaimana, sudah ada bayangan kira-kira masalah apa yang akan diteliti? Kalau sudah ok dan mantab dengan masalah penelitian, kita lanjutkan ke seri artikel berikutnya. Intinya konsep seri tulisan tentang penelitian ini memberi opini bahwa penelitian dan tugas akhir itu hal yang mudah, tidak bikin takut, apalagi bikin stress, kita tinggal jalankan saja sesuai dengan tahapan penelitian. Nikmati permasalahan yang muncul, tekuni solusi dan eksperimen yang kita rencanakan, dan jreng jreng jreng …. Insya Allah tugas akhir kita akan selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan, tanpa nyontek, tanpa membeli dari penjual skripsi dan tanpa kutukan dosa dari yang Diatas :)

Written By : Romi Satria Wahono


Selasa, 24 Juli 2012


Postingan Ini sebagai Tugas Mata kuliah Sistem Informasi (SI)

PEMPEK PALEMBANG KHAS BENGKULU PRODUKSI MINANG

Pempek atau orang sering menyebutnya juga Mpek-Mpek merupakan salah satu makanan khas dari Palembang Sumatera Selatan. Namun, makanan satu ini banyak juga ditemukan diaderah lain, khususnya daerah atau provinsi yang masih serumpun dengan Sumatera Selatan, seperti Bengkulu dan Lampung. Pempek berbahan dasar tepung sagu dan tepung terigu serta yang menjadi ciri khasnya yaitu ikan yang digunakannya. Jika di Palembang, mereka membuat dengan tambahan ikan,terutama ikan tenggiri, tetapi banyak juga yang membuat pempek tanpa menggunakan ikan.
Pempek terdiri dari aneka jenis, mulai dari pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek lenggang, pempek kulit, dll. Apapun jenis pempek tersebut, mempunyai rasa dan aroma ikan yang sangat kuat. Hal ini disebabkan karena Palembang sebagai daerah asal pempek dikenal mempunyai hasil laut yang luar biasa berlimpah sehingga tidaklah sulit mendapatkan ikan tengiri (atau jenis ikan yang lain) dalam keadaan segar setiap harinya.

Sejarah Pempek
masuknya perantau Cina ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam. Nama empek empek atau pempek diyakini berasal dari sebutan "apek", yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina.

Berdasarkan cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi yang belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang. Ia kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan "pek … apek", maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek.

Namun cerita rakyat ini patut ditelaah lebih lanjut karena singkong baru diperkenalkan bangsa Portugis ke Indonesia pada abad 16. Selain itu velocipede (sepeda) baru dikenal di Perancis dan Jerman pada abad 18. Selain itu Sultan Mahmud Badaruddin baru lahir tahun 1767. Juga singkong sebagai bahan baku sagu baru dikenal pada zaman penjajahan Portugis dan baru dibudidayakan secara komersial tahun 1810. Walaupun begitu sangat mungkin pempek merupakan adaptasi dari makanan Cina seperti baso ikan, kekian ataupun ngohyang.

Pada awalnya pembuat pempek palembang membuat pempek dari ikan belida. Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut diganti dengan ikan tenggiri atau ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang tetap gurih.

Ada beragam jenis pempek yang kesemuanya merupakan inovasi dari bahan dasar tepung terigu dan tepung sagu. Untuk pemesanan makanan secara online dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1.      Kami melayani pemesanan untuk daerah Sumatera Barat, Jambi Dan Riau.
2.      Tahapan Transaksi sebagai berikut:
·        Pemesanan Pempek melalui email hendry_ohm@yahoo.com
·        Melalui sosial network atau Facebook Hendri Okferianto
·        Untuk pembayaranya konsumen dapat melakukan transaksi melalui:
Bank Nagari untuk wilayah Sumbar         : 09292-xxxxx An. Hendri 
Bank BRI                                                   : 75682-xxxxx An. Hendri 
Bank BCA                                                  : 52827-xxxxx An. Hendri 
Bank Mandiri syriah                                 : 63732-xxxxx An. Hendri 
·           Jika pembayaran telah dilaksanakan, lakukan konfirmasi ke no. 085764606037 dengan format nama penyetor (spasi) nama produk (spasi) (jumlah transaksi)
·           Pengiriman produk sudah termasuk ongkos kirim
·           Pengiriman dengan menggunakan transportasi yang telah kami sediakan dengan maksimal lama pengiriman 3 hari
·           Jika dalam 3 hari belum datang kiriman, harap konfirmasi ulang ke kami. dan tidak kami punggut biaya lagi.

Senin, 23 Juli 2012


Pempek Kulit yang dibuat dengan campuran kulit ikan, biasanya menggunakan kulit ikan tenggiri

sesuai dengan namanya pempek ini dimasak dengan cara dipanggang dengan isi saos sambal, ebi kering dan kecap


Pempek Keriting yang bentuknya seperti kerupuk


Pempek ini berisi pepaya muda yang telah dimasak dan dibumbui terlebih dahulu

Pempek Lenjer yang berbentuk panjang tanpa ada isi


Pempek Adaan yang biasa dibuat dengan menggunakan ikan tenggiri dan dapat diisi dengan bakso

Pempek Kapal selam yang berisi satu buah telur, cukup makan satu sudah kenyang



Pempek isi telur dengan ukuran kecil

Sabtu, 21 Juli 2012

Pendidikan Karakter


PENDIDIKAN BERKARAKTER SEBAGAI SOLUSI  PENDIDIKAN DI INDONESIA

Salah satu segi penilaian sebuah daerah atau sebuah negara maju adalah dari kualitas pendidikannya. Dimana pendidikan adalah hal yang wajib dan harus ada pada diri manusia karena pendidikan merupakan latar belakang kualitas diri seorang manusia yang menentukan dirinya dimasa yang akan datang. Pendidikan adalah suatu aspek yang fleksibel, yang artinya dapat berlangsung dimana saja, kapan saja, serta dengan siapa saja. Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang sedang berjalan di keramaian, tanpa sengaja melihat seorang anak kecil yang sedang berjualan gorengan. Secara tidak langsung pendidikan telah terjadi, mahasiswa tersebut pun mendapatkan pelajaran dari yang ia lihat tersebut yaitu mengenai kerasnya kehidupan ini dan betapa susahnya mendapatkan uang itu.
Pada masa sekarang ataupun di masa lampau, pendidikan merupakan hal yang sangat penting, baik itu di negera-negara barat, timur tengah, maupun di Indonesia sendiri. Namun, cara penyampaian ilmu pada masa lampau  sangat berbeda dengan masa sekarang. Pada masa sekarang semua sudah sangat maju, perbedaannya terletak pada metoda pengajaran, alat bantu pengajaran, dan cara siswa menangkap pelajaran yang diberikan oleh guru. Pada zaman sekarang apabila seorang siswa mendapat tugas dari guru, mereka dengan mudah menemukan jawabannya dengan bermacam-macam literatur buku, maupun dengan menggunakan internet. Sangat berbeda dengan masa lampau, seorang siswa harus bersusah payah dahulu untuk mendapatkan jawabannya dengan semua keterbatasan yang ada.
Pendidikan di Indonesia saat ini dapat dikatakan sedang mencari jalannya. Mengapa demikian ? Telah banyak metoda-metoda yang diusungkan oleh menteri pendidikan maupun dinas-dinas pendidikan terkait untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Mulai dari kurikulum yang hampir setiap tahun berubah, wajib belajar 9 tahun, hingga pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Tingkat kelulusan UN mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tiap tahunnya selalu menurun, ini disebabkan karena siswa menjadikan UN itu sebagai beban yang harus ditempuhnya dan merupakan jalan untuk melanjutkan sekolahnya ke tingkat yang lebih tinggi, belum lagi standar kelulusan yang selalu naik. Pada tahun lalu dengan standar sekian saja para siswa banyak yang tidak lulus, dan pada tahun ini standar harus dinaikkan lagi. Sehingga pemerintah seperti menumpuk-numpukkan masalah yang tidak ada solusinya.
Apakah ada solusi untuk pendidikan di Indonesia yang saat ini sedang mencari jalannya ? Salah satu solusinya dengan menerapkan pendidikan berkarakter. Sebelum lebih jauh membahas mengenai pendidikan berkarakter, ada baiknya kita mengetahui definisi dari pendidikan dan karakter itu sendiri. Pendidikan menurut John Dewey seorang ahli filsafat pendidikan Amerika pregmatisme dan dinamis, pendidikan (education) diartikan sebagai proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia (IKIP, 1992:1). Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan nasional, pendidikan pada umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek dan tubuh anak) (Ki Hajar Dewantara, 1977:14). Karakter menurut Prof. Suyanto Ph. D adalah cara berpikir dan berprilaku yang menjadi prilaku ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan berkarakter merupakan sebuah sistem yang menanamkan nilai-nilai karakter, nilai-nilai karakter kepada anak usia sekolah yang dimana nilai-nilai tersebut memiliki komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Karakter anak tidak dapat terbentuk dengan begitu saja, melainkan membutuhkan suatu proses. Banyak faktor yang mempengaruhi terbentuk karakter seorang anak. Seperti yang telah di bicarakan diatas yaitu proses anak mendapatkan jawaban tugasnya, Selain itu faktor lingkungan, dimana lingkungan yang bermula dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang mempengaruhi terbentuknya karakter seorang anak, karena hampir seluruh waktu anak dihabiskan di rumah, dan keluarga merupakan pihak yang paling awal memberikan perlakuan kepada anak, semua tindakan orang tua maupun keluarga yang lain merupakan contoh untuk sang  anak. Dikeluarga anak mendapatkan pengajaran agama, etika, keterampilan, moral, keteladanan, sifat tolong menolong, serta sifat tenggang rasa. Selain itu, untuk membentuk anak yang memiliki karakter baik perlu menjaga kualitas hubungan orang tua dengan anak.
Setelah anak cukup umur, maka anak tersebut akan memasuki dunia pendidikan formal, yaitu sekolah, disini anak akan ditempa untuk mendapatkan ilmu, hendaknya disini juga anak ditempa untuk menemukan karakter dirinya. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membentuk karakter anak, diantaranya yaitu memberikan kebebasan kepada anak untuk berkreasi, disini akan terlihat bakat dan minat yang disukai oleh anak tersebut. Setelah itu, kita sebagai pendidik ataupun orang tua dapat membantu mengembangkan bakatnya tersebut, dan membantu menumbuhkan rasa kepercayaan dirinya.
Sebenarnya pendidikan berkarakter sudah ada sejak lama, yang telah banyak dianut oleh negara-negara maju, seperti Jepang, Amerika Serikat, China, serta Korea (Prof. Suyanto Ph.D). Namun di Indonesia pendidikan baru mulai diterapkan pada tahun 2007 yang disampaikan oleh menteri pendidikan M. Nuh. Negara kita tidak berkaca terhadap negara maju lainnya, seperti negara Jepang yang kita ketahui bahwa Jepang merupakan negara dengan empat musim dan sering terjadi bencana gempa. Mereka mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada pada negara mereka, namun dari kelemahan tersebut mereka dapat bangkit untuk maju. Begitu pun dengan dunia pendidikannya, mereka mengetahui bahwa tidak semua anak itu pandai dan memiliki potensi yang sama, maka mereka tidak membebankan para pelajarnya dengan setumpuk tugas yang dapat menguras tenaga dan pikiran para pelajarnya.  Mereka mengetahui bahwa disetiap negara itu hanya ada 5-10% saja manusia cerdas (Disdik-lampung.info).
Sebaliknya pendidikan di Indonesia menyiapkan siswanya untuk menjadi ahli pemikir dan ilmuan. Bangsa ini tidak menimbang kemampuan dan kecerdasan anak, serta potensi yang dimiliki anak tidak ada yang sama. Memang, jika dilihat prestasi anak Indonesia dikancah internasional seperti olimpiade, prestasi anak Indonesia cukup baik, namun hal tersebut tidak terlalu  membanggakan. Karena itu merupakan ilmu sesaat, maksudnya ilmu itu tidak dapat diterapkan secara langsung di dunia nyata.
Namun bagaimanapun juga bangsa ini telah banyak mencoba untuk mencari solusi pendidikan yang terbaik. Bangsa Indonesia telah banyak menerapkan berbagai macam metoda pendidikan, memperbaiki kurikulum pada setiap tahunnya, serta membantu mewajibkan wajib belajar 9 tahun. Begitupun dengan anggaran pendididikan yang ditingkatkan menjadi 20% dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) (antaranews.com).
Untuk mengantisipasi semakin menurunnya tingkat pendidikan di Indonesia, sebaiknya bangsa ini melakukan perubahan-perubahan yang berisi inovasi baru dan mendengar aspirasi masyarakat mengenai pendidikan kedepannya. Pemerintah mengetahui metode dan cara dalam pendidikan yang digunakan negera-negara maju dalam melaksanakan proses pendidikannya. Salah satu metode pendidikan saat ini yang populer yaitu pendidikan berkarakter. Karena dari pendidikan karakter inilah akan terbentuk anak yang memiliki sifat dan watak yang mencerminkan dirinya sendiri, sehingga akan muncul rasa percaya diri pada dirinya. Rasa percaya diri ini mampu meningkatkan kepercayaan di semua hal. Misalnya, dalam melaksanakan tugas, sekalipun anak tersebut kurang mampu mengerjakan tugas tersebut, tapi karena adanya kepercayaan diri, maka tugas itu pun mampu dikerjakannya.
Selain itu sebaiknya pemerintah ataupun para pelajar yang terkait mengoreksi pribadi masing-masing. Apakah tujuan yang ingin ia capai sama dengan tujuan bangsa ini. Mengoreksi apakah sistem pendidikan yang dipakai saat ini sudah sesuai dengan kemampuan para siswa dalam mencapainya. Serta pemerintah mampu mengkaji ulang jalannya proses pendidikan selama ini.  
This Is real. this Is Me...

I Dont Know, But I Believe...:)

Minggu, 15 Juli 2012

kehidupan ini tak selamanya sesuai dengan harapan kita, kadang kita sedang berada diatas awan yang orang selalu menyanjung kita, selalu dieluh-uluhkan, dan terkadang kita juga berada di jurang terdalam yang paling buruk anggapan semua orang...
namun yakinlah, bahwa diri kita akan mampu melewatinya dengan semua usaha maksimal dan doa...:)

Rabu, 04 April 2012

Peranan PIK untuk Menunjang Kecakapan Hidup Remaja


34061Edit 1.jpg
Add caption



Peranan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) dalam Menunjang Pendidikan kecakapan hidup (Life Skillspada Remaja Melalui Pendidikan Bertahap dan Mentoring




Disusun oleh:

Hendri Okferianto    16423.2010















UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2012


ABSTRAK

Remaja merupakan masa transisi dimana seseorang yang sudah tidak dikatakan anak-anak lagi namun belum bias dikatakan telah dewasa. Masa remaja juga merupakan masa untuk mencari jati diri, dan makna kehidupan, pada masa mencari jati diri ini akan banyak timbul konflik-konflik yang yang akan menjadi maslah bagi remaja jika remaja tersebut tidak mampu untuk mengatasinya. Dapat dicontohkan remaja yang tidak mampu mengatasi masalah yang timbul adalah dengan melakukan penyimpangan kelakuan-kelakuan sebagai pelampiasannya. Banyka remaja yang pada awalnya hanya merokok, kemudian minum minuman keras, hingga keperbuatan asusila.
Untuk menghapadapi tantangan masa depan yang dirasakan akan semakin berat, remaja perlu memiliki kecakapan hidup (life skills) sebagai tameng untuk tetap dapat berdiri di tengah persaingan yang semaik ketat. Pendidikan life skills yang mencakup pendidikan kecakapan mengenal diri (self awareness), kecakapan berpikir rasional (thingking skills), kecakapan sosial (social skills), kecakapan akademik (academic skills), dan kecakapan vokasional (vocasional skills).
Untuk menunjang dan mempersiapkan kecakapan hidup remaja dapat dilakukan melalui peranan PIK sebagai fasilitator. PIk dapat memberikan pendidikan kecakapan hidup selah satunya melalui pendidikan kecakapan hidup secara bertahap dan mentoring. Pendidikan yang telah diberikan kepda remaja akan dilihat perkembangan dan kemajuannya pada remaja yang mendapatkan pendidikan tersebut, hingga remaja tersebut mampu mengahapi tantangan masa depan yang akan lebih sulit dan lebih tinggi persaingannya.







                                                                                                                        i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diberi judul Peranan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) dalam Menunjang Pendidikan kecakapan hidup (Life Skills)  pada Remaja Melalui Pendidikan Bertahap dan Mentoring.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk menjadi duta mahasiswa yang diadakan oleh BKKBN. Duta mahasiswa ini berkaitan dengan kehidupan dan prilaku remaja pada umumnya. Sebagai salah satu wujudnya yaitu diadakannya PIK pada sekolah amupun Universitas.
Pada makalah ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan kecakapan hidup (life skills), sebagai salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para remaja untuk mengahadapi tantangan masa depan yang semakin sulit. Dimakalah ini juga menjelaskan peranan PIK baik PIK Remaja maupun PIK Mahasiswa untuk menunjang kecakapan hidup remaja melalui pendidikan bertahap dan mentoring.
Makalah ini adalah makalah yang jauh dari sempurna, sehingga penulis mengaharapkan saran dan kritik dari para pembaca, agar makalah ini untuk ke depannya jauh lebih baik lagi.


                                                                                                Padang,   Maret 2012


                                                                                                                        Penulis



                                                                                                                        ii




BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Remaja adalah masa dimana pertumbuhan dan perkembangannya baik dalam bentuk fisik maupun mental serta psikis mengalami perubahan yang signifikan.  Dapat dicontohkan perubahan pada remaja laki-laki seperti suara yang menjadi lebih besar, tumbuhnya jakun, matangnya organ reproduksi, dan perkembangan emosinya semakin matang. Begitu juga untuk remaja perempuan akan terjadi perubahan-perubahan pada dirinya, seperti perubahan bentuk tubuh, perkembangan organ reproduksi, dan juga perkembangan emosi seperti halnya pada remaja laki-laki. Remaja juga dapat diartikan sebagai masa pencarian jati diri, siapa saya (who am I) dan pencarian makna hidup. Dalam pencarian jati diri ini banyak akan ditemui konflik-konflik jika remaja tersebut tidak mampu mengenali dirinya sendiri dan tidak mampu menyelesaikan masalah yang terjadi pada dirinya.
Masalah-masalah yang timbul pada masa remaja berbagai macam bentuknya, karena remaja pada umumnya ingin mengetahui segala hal yang belum diketahuinya, dan ingin mencoba hal tersebut walaupun tidak mengetahui efek negatif dari perbuatan tersebut. Rasa ingin tahu dan mencoba yang tinggi pada remaja ini dapat diarahkan oleh orang yang ada disekitarnya terutama orang tua dari remaja tersebut. Namun tindakan remaja ini dapat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu faktor keluarga dan lingkungan disekitarnya. Dua faktor tersebut sangat mempengaruhi dan membentuk tingkah laku dari remaja yang sedang berkembang. Hal ini dikarenakan remaja akan banyak manghabiskan waktu di keluarga dan pada lingkungan sekitarnya, sedangkan untuk lingkungan sekolah, rata-rata remaja hanya mengabiskan waktunya bersikar 7-8 jam.
Untuk mewujudkan remaja yang mampu mengatasi masalah yang ada pada dirinya, serta mampu mengahadapi tantangan kedepan yang akan semakin berat, maka pada diri remaja tersebut perlu ditanamkan kecakapan-kecakapan dalam hidup (life skills). Untuk menumbuhkan life skills atau kecakapan hidup pada remaja dapat dilakukan melalui pendidikan life skills. Pendidikan life skills yang diterima oleh remaja dapat diperoleh oleh remaja tersebut secara sendiri melalui pengalaman dan aktivitas hidup, maupun melalui orang lain. Pendidikan life skills melalui perantara orang lain dapat melalui peranan PIK Remaja atau juga PIK Mahasiswa. PIK menjadi salah satu fasilitator dalam pendidikan kecakapan hidup karena kecakapan hidup tersebut bukan hanya berupa kecakapan vokasional, melainkan juga kecakapan konsep diri, akademik , berpikir rasional, dan kecakapan sosial. Peranan yang dapat diberikan oleh PIK adalah dengan memberikan pendidikan kecakapan hidup atau life skills secara bertahap dan melalui mentoring.
B.  Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis dapat mengidentifikasi beberapa masalah, yaitu:
1.   Remaja yang pada saat mengalami pertumbuhan dan perkembangan akan ada beberapa masalah yang timbul akibat pertumbuhan dan perkembangan tersebut, yang apabila remaja tersebut tidak mempu mengatasinya maka akan menjadi masalah yang besar.
2.   Dalam mengembangkan dan menunjang kecakapan hidup remaja, PIK memiliki peran sebagai  fasilitator..

C.  Batasan Masalah
Berdasarkan idenitifikasi masalah diatas, maka perlu dilakukannya pembatasan masalah agar pembahasan dapat lebih terarah dan menghasilkan kesimpulan yang baik. Maka penulis membatasi permasalahan ini pada   peranan PIK dalam menunjang pendidikan kecakapan hidup (life skills) remaja melalui pendidikan bertahap dan mentoring.

D.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah-masalah sebagai berikut:
1.   Bagaimana dengan perkembangan-perkembangan yang terjadi pada remaja saat ini ?
2.   Bagaimana peranan PIK dalam menunjang pendidikan life skills dalam mempersiapkan remaja yang mempu mengatasi tantangan masa depan yang akan semakin tinggi ?

E.  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah menjabarkan peranan PIK dalam menunjang pendidikan life skills yang dapat dijadikan  salah satu acuan dalam pengajaran pendidikan life skills melalui pendidikan secara bertahap dan melalui mentoring.Tujuan umum penulisan ini adalah menambahkan wawasan mengenai  pendidikan life skills dan penerapannnya pada remaja.
F.   Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini yaitu:
1.     Dapat dijadikan sebagai sumbangsih untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
2.     Dapat dijadikan referensi bagi pendidik dalam mendidik peserta didik.
3.     Bisa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.



























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.  Landasan Teori
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak ke masa dewasa. Secara fisik maupun kejiwaan banyak hal yang terjadi pada masa remaja. Periode ini sangat penting dipersiapkan agar remaja nantinya dapat tumbuh dan berkembangan menjadi seorang dewasa yang sehat dan produktif ( Pataki C S :  2005). Usia kanak akhir dan remaja awal (6-15 tahun) merupakan masa kritis bagi perkembangan prilaku dan kebiasan yang positif. Pada periode ini anak mampu berpikir abstrak dan memahami konsekuensi dari suatu kejadian serta menyelesaikan masalah-masalahnya. Timbul juga keinginan untuk semakin independen dari orang tuanya dan mempunyai control terhadap diri sendiri. Pada masa ini hubungan dengan teman sebaya menjadi dekat.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Menurut definisi World Health Organization (WHO), life skills atau ketrampilan hidup adalah kemampuan untuk berperilaku yang adaptif dan positif yang membuat seseorang dapat menyelesaikan kebutuhan dan tantangan sehari-hari dengan efektif. Definisi itu adalah menurut World Health Organization (WHO). kecakapan mengenal diri (self awareness) atau sering disebut dengan kemampuan personal (personal skills).Kecakapan berpikir rasional (thinking skills), kecakapan akademik (academic skills),  kecakapan social (social skills), dan kecakapan vokasional (vocational skills) sering juga disebut dengan keterampilan kejuruan artinya keterampilan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu dan bersifat spesifik (spesifik skills) atau keterampilan teknis ( techinal skills).
BAB III
Metodologi Penulisan

A.  Metodologi Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan melakukan pengumpulan data-data dari berbagai sumber. Dan  data yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dijadikan sebagai bahan pembuatan makalah beserta pedoman dari pada buku petunjuk penulisan makalah.
B. Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan library research. Penulis mengkaji bebagai sumber yang berasal dari buku bacaan, artikel, jurnal ilmiah dari internet. 
C.  Sistematika Penulisan
1.   Pendahuluan
Pendahuluan berisi gambaran umum tentang remaja dan kecakapan hidup (life skills) serta permasalahan-permasalahan yang terjadi pada remaja pada saat ini.
2.   Tinjauan Pustaka
Merupakan dasar untuk dapat menganalisis permasalahan dan diperoleh dari berbagai referensi.
3.    Metodologi Penulisan
Merupakan tentang metode yang digunakan dalam menyusun makalah ini dan sistematika penulisan.
4.   Pembahasan
Merupakan inti dari penulisan ini, dimana dasar teori yang diperoleh dianalisa dan dikaitkan satu sama lain.
5.   Penutup
Merupakan bab yang memuat simpulan dan saran dari keseluruhan isi penulisan.


BAB IV
PEMBAHASAN

A.  Gambaran Umum Remaja
Remaja adalah masa dimana seseorang ingin memgetahui segala hal, baik yang hal yang positif ataupun  hal yang negatif.  Remaja juga masa dimana untuk mencari jati dirinya, keinginan untuk diakui keberadaannya baik didalam keluarga maupun dimasyarakat umum. Dalam masa pencarian jati dirinya, remaja banyak dihadapi pada konflik-konflik. Jika remaja tidak mampu mengatasi konflik yang ada tersebut, maka remaja tersebut akan terdorong ke permasalahan-permasalahan baru. Selain ketidakmampuan remaja mengatasi masalah yang ada padanya, ada beberapa penyebab eksternal lainnya seperti remaja yang terlahir dari keluarga broken home dan lingkungan yang tidak memberikan arah yang positif kepada remaja yang sedang tumbuh dan berkembangan inilah akan melahirkan remaja yang akan berbuat hal-hal yang tercela. Pada awalnya hanya mencoba merokok, kemudian kecanduan, mencoba minum minuman keras, dan juga kecanduan, hingga akhirnya mencoba barang terlarang. Remaja yang seperti pada awalnya hanya bermaksud untuk mencoba-coba, namun pada akhirnya menjadi ketergantungan dengan hal tersebut. Hal ini bertambah jadi karena dari pihak keluarga tidak ada yang melarang ataupun melakukan tindakan agar remaja tersebut tidak menggunakannya dan lingkungan yang juga sangat mendukung perbuatan tercela tersebut.
Selain kedua faktor diatas yang membuat terjadinya penyimpangan kelakuan pada remaja faktor adalah faktor kemajuan teknologi. Tidak dapat dipungkiri bahwa pesatnya perkembangan ini juga memberi dampak negatif, terutama bagi anak dan remaja yang secara mental masih belum matur. Kedua orang tuanya yang bekerja hingga malam hari akan mengakibatkan waktu kebersamaan dengan anak akan semakin sedikit, padahal sesuai dengan perkembangannnya, anak perlu figur orang tua yang berperan dalam pembentukan pondasi pada tumbuh kembangnya. Di pihak lain, anak juga lebih banyak menghabiskan waktu dirumah dengan kegiatan-kegitan yang jarang melibatkan komunikasi interpersonal dengan teman sebaya. Akibatnya banyak anak menjadi kurang terampil dalam hubungan sosial.
Dari kesemua fakta yang sering ditampilkan kepada kita selama ini, Nampak jelas bahwa masa remaja adalah masa paling rawan dalam seluruh masa kehidupan seorang individu, mulai dari ia dilahirkan hingga mengakhiri hidupnya kelak sebagai orang dewasa. Temuan-temuan terakhir bahkan menandai semakin besarnya jumlah kasus serta kejadian penyimpangan prilaku dengan berbagai akibatnya, yang secara sistematik bernilai signifikan. Walaupun bisa jadi masih dianggap kontroversi sebagai sebuah kesimpulan , adalah jelas bahwa semakin banyak anak dan remaja yang berada dalam resiko untuk menjadi pembolos, drop out dari sekolah, pengguna obat-obatan terlarang, anak nakal, hamil remaj diluar nikah, pelaku kekerasan, dan penganiayaan.

B.  Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) Melalui Pendidikan Bertahap dan Mentoring
Istilah kecakapan hidup (life skill) diartikan sebagai kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadap problema hidup dan penghidupan secara wajar. Tanpa merasa tertekan, kemudian secara pro aktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya (Dirjen PLSP, Direktorat Tenaga Teknis, 2003). Sedangkan menurut Brolin (1989) menjelaskan bahwa “life skills constitute a continuum of knowledge and aptitude that are necessary for a person to function effectively and to avoid interruptions of employment experience”. Dengan demikian life skill dapat dinyatakan sebagai kecakapan untuk hidup, istilah hidup, dan tidak semata-mata memiliki kemampuan tertentu saja (vocational skills), namum ia harus memiliki kemampuan dasar pendukungnya secara fungsional seperti : membaca, menulis, menghitung, merumuskan, dan memecahkan masalah, mengelolah sumber daya, bekerja dalam tim, terus belajar di tempat kerja, dan mempergunakan teknologi ( Satori, 2002).
Indikator-indikator yang terkandung dalam life skill secara konseptual dikelompokkan :
1)      kecakapan mengenal diri (self awareness) atau sering disebut dengan kemampuan personal (personal skills).
2)      Kecakapan berpikir rasional (thinking skills).
3)       Kecakapan akademik (academic skills).
4)    Kecakapan social (social skills).
5)  Kecakapan vokasional (vocational skills) sering juga disebut dengan keterampilan kejuruan artinya keterampilan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu dan bersifat spesifik (spesifik skills) atau keterampilan teknis ( techinal skills).

Melihat banyaknya fenomena yang terjadi pada anak-anak dan remaja saat ini, hal apa yang dapat dilakukan oleh orang tua, guru, maupun orang-orang yang berada disekitar anak-anak dan remaja tersebut. Hal-hal yang dapat diberikan oleh orang tua dan guru salah satunya kecakapan hidup. Kecakapan hidup atau life skills tidak hanya diterima oleh remaja di rumah atau sekolah saja, tetapi dilingkungkan pun memberikan efek pada kecakapan hidup remaja tersebut.
Di dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan kampus, pendidikan karakter dapat diberikan melalui peranan Unit-unit kegiatan, salah satunya yaitu Unit Kegiatan Pusat Informasi dan Konseling baik untuk Remaja maupun Mahasiswa (UK PIK R/M). salah satu upaya yang dapat diberikan PIK dalam menunjang pendidikan kecakapan hidup atau life skills adalah melalui pendidikan yang diberikan oleh PIK kepada remaja dengan cara memberikan pendididikan secara bertahap dan mentoring. Pendidikan bertahap yang dimaksudkan disini yaitu pendidikan kecakapan hidup yang berupa kecakapan mengenal diri, kecakapan berpikir rasional, kecakapan akademik, kecakapan sosial dan kecakapan vokasional diberikan secara bertahap kepada remaja dan dilakukannya mentoring untuk melihat perkembangan dan kemajuan kecakapan skills pada remaja tersebut.
Pendidikan kecakapan hidup yang diberikan oleh PIK kepada remaja dapat dimulai dengan cara membuat suatu kelompok remaja yang terdiri dari 4-5 orang. Dan terdiri dari beberapa kelompok. Kelompok remaja ini yang nantinya akan dibina oleh mentor-mentor yang berasal dari anggota PIK yang setidaknya menguasai materi mengenai pendidikan kecakapan hidup dan inovasi-inovasinya agar pendidikan yang diberikan nantinya tidak membosankan dan dapat membuat para remaja untuk ikut terus pendidikan bertahap dan mentoring ini. Pelaksanaan pendidikan bertahap ini dapat dilakukan dalam waktu 1 minggu sekali, dan pemilihan waktu untuk dilakukannya mentoring dapat disesuaikan dengan jadwal dari peserta pendidikan mentoring dan juga jadwal dari mentornya. Untuk peserta pendidikan kecakapan hidup ini dapat berasal dari remaja yang masih duduk di bangku pendidikan atau juga remaj ayang telah putus sekolah.
Pendidikan atau materi dari pendidikan kecakapan hidup ini difokuskan pada lima indikator-indikator dari pendidikan kecakapan hidup itu, yaitu kecakapan mengenal konsep diri (self awareness), berpikir rasional (thinking skills), kecakapan akademik ( academic skills), kecakapan sosial (social skills), dan kecakapan vokasional (vocasional skills). Materi pertama yang dapat disampaikan pada remaja tersebut yaitu pendidikan mengenai mengenal konsep diri, hal ini dilakukan pada awal permulaan pendidikan karena diharap nanti remaja dapat mengetahui siapa dirinya, akan dibawa kemana dirinya nanti, dan mengetahui potensi-potensi tang ada pada dirinya, dan dari hal tersebut maka dapat dikembangkan potensi-potensi tersebut melalui pendidikan yang akan diebrikan selanjutnya. Jika materi mengenal konsep diri telah selesai dan remaja telah mampu menenal potensi yan ada di dirinya, maka materi selanjutnya dapat dilaksanakan.
Materi selanjutnya yang diberikan kepada para remaja adalah mengenai pendidikan untuk berpikir rasional (thinking skills). Berpikir rasional merupakan suatu tindakan yang dilakukan tidak dengan terburu-buru, melainkan dengan berpikir secara matang akan resiko baik maupun buruk dimasa yang akan datang. Hal ini selayaknya dilakukan oleh para remaja yang pada umumnya dalam mengambil tindakan hanya didasarkan pada emosi saja, sehingga sering terjadinya tindakan anarkis pada remaja pada saat mengambil tindakan yang didasarkan pada emosi semata. Berpikir rasional juga baik bukan bagi remaja saja, tetapi juga pada orang dewasa lainnya. Dalam hal bekerja ataupun aktivitas lainnya berpikir rasional merupakan salah satu hal yang harus ada dalam semua tindakan dan dalam mengambil keputusan.
Jika kedua indikator dalam pendidikan kecakapan hidup tersebut telah tercapai oleh remaja yang mengikuti pendidikan kecakapan hidup ini, maka peranan PIK dalam melanjutkan materi atau indikator selanjutnya akan lebih mudah, karena dua indikator diatas merupakan penentunya. Pendidikan kecakapan akademik dan vokasional dapat djalankan secara bersamaan, karena kedua indikator ini saling menunjang. Pendidikan ini dapat dieberikan dengan membuat suatu keterampilan-keterampilan yang dapat disesuikan dengan minat dan bakat remaja tersebut. Keterampilan disini dapat berupa hasil (produk) ataupun dalam bentuk jasa.  Pendidikan akademik yang diberikan juga merupakan pendidikan untuk remaja tersebut dapat menunjang kecakapan vokasionalnya. Misalnya minat remaja tersebut kearah mereparasi mobil, maka kecakapan akademik yang dapat diperoleh anak tersebut berupa  cara secara teori teknik-teknik untuk mereparasi mobil tersebut, dan jika dirasa telah mampu remaja tersebut dalam hal teori, maka dapat dilanjutkan dengan menerapkan atau ilmu tersebut.
Untuk kecakapan sosial akan berkembang dengan sendirinya sejalan dengan indikator-indikator yang lainnya. Karena pada saat mendapatkan pendidikan kecakapan hidup ini, remaja juga melakukan interaksi dengan orang lain, baik kepada temannya maupun dengan mentor-mentornya yang berasal dari anggota PIK. Selain itu juga remaja yang telah dapat mendapatkan pendidikan kecakapan vokasional dan telah mampu, maka remaja tersebut juga dapat menjalin kerjasama dengan usaha atau industri yang terkait dengan kecakapan vokasional yang telah dikuainya. Hubungan antara remaja peserta pendidikan kecakapan hidup dengan dunia usaha dan industri dan difasilitasi oleh PIK yang melaksanakan pendidikan terkait.
Pendidikan yang diberikan kepada remaja ini dengan anggota PIK sebagai fasilitatornya dirasakan akan lebih mudah untuk diterima oleh remaja. Hal ini karena, setidaknya anggota PIK telah mendapatkan bekal ilmu yang lebih dulu di peroleh sebelumnya. Selain itu juga anaggota PIK telah mengetahui bagaiman cara terbaik untuk mendekat kepada remaja agar saran ataupun ilmu yang disampaikan dapat diterima denganbaik oleh remaja tersebut. Pendidikan yang diterima oleh remaja tersebut akan terus dilakukan mentoring untuk melihat perkembangan pada remaja tersebut,. Jadi pendidikan yang diberikan oleh para mentor tersebut bukan hanya diberikan begitu saja, akan dilihat implikasinya pada remaja tersebut hingga menampakan perubahan lebih baik dari remaja tersebut. Pendidikan kecakapan hidup ininjuga dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan dunia usaha dan industri baik yang menghasilkan produk ataupun jasa untuk mengpalikasikan ilmu teori yang didapatkannya langsung ke dunia usaha tersebut. Pendidikan kecakapn hidup ini bertujuan agar remaja tesebut dapat berdiri tegak diantara persaingan kedepan yang dirasakan akan lebih berat dan lebih ketat.  




























BAB V
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dari uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal yang terkait dengan pendidikan kecakapan hidup (life skills) yang tidak hanya menjurus kepada pendidikan kejuruan saja, melainkan mencakup beberapa hal seperti pendidikan  kecakapan mengenal diri (self awareness), kecakapan berpikir rasional (thinking skills), kecakapan akademik (academic skills), dan kecakapan sosial (social skills). Kecakapan hidup dapat diperoleh oleh seorang remaja jika remaja tersebut ikut berperan aktif baik di sekolah maupun lingkungan tempat tinggalnya.
Peranan PIK dalam menunjang pendidikan kecakapan hidup remaja agar remaja yang mendapatkan pendidikan kecakapan hidup ini dapat bertahan dan mampu mengatasi permasalahan yang timbul pada dirinya. Kecakapan hidup ini juga diberikan kepada remaja agar remaja tersebut dapan bertahan dan dapat berdiri tegak diantara persaingan kedepannya akan semakin tinggi dan ketat. Selain itu juga pendidikan kecapakan hidup ini akan membuat remaja menjadi seseorang yang tidak hanya bekerja kepada orang lain, atau mencari kerja (job seccer) melainkan membuat remaja akan menghasilkan lapangan pekerjaan sendiri (job creator) melalui pendidikan vokasionalnya.
.

B.  Saran
Berdasarkan uraian makalah yang dikemukan diatas, maka dapat disarankan beberapa hal, yaitu:
1.   kepada pemerintah, bahwasanya pendidikan yang ada saat ini merupakan pendidikan yang hanya mengedapankan aspek kognitif saja, namum pada kenyataanya dalam kebutuhan dunia usaha atau dunia kerja, yang dibutuhkan bukan hanya itu, melainkan aspek-aspek yang menyangkut dalam kecakapan hidup (life skills).
2.   Diharapkan dengan adanya peranan PIK dalam menunjang kecakapan hidup remaja mampu membuat remaj tersebut dapat menghadapi tantangan masa depan yang akan lebih sulit damn lebih tinggi persaingannya.





DAFTAR PUSTAKA

http://abas-nr.blogspot.com/2010/01/ makalah cara belajar siswa aktif. Diakses pada hari kamis, 29 Maret 2012 pukul 14.32 WIB
Dimayati, Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Kaligis, Fransisca dkk. (2009). Efektivitas Pelatihan Kecakapan Hidup Terhadap Citra Diri Remaja. Diakses pada hari Jumat, 30 Maret 2012 pukul 16.01 WIB
Ramdhani, Miskat dkk. (2006). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Proses Belajar dan Tingkat kecakapan Hidup Remaja. Diakses pada  hari Jumat, 30 Maret 2012 pukul 16.15 WIB
Kementrian Pendidikan Nasional. (2011). Pendidikan Kecakapan Hidup Melalui Lembaga Pendidikan.  Diakses pada hari Jumat, 30 Maret 2012 pukul 15.45 WIB